Sabtu, 03 Januari 2015

Peraih Hadiah Nobel 1936



VICTOR FRANZ HESS
Victor Francis Hess, ahli fisika Amerika Serikat kelahiran auatralia lulusan Universitas Graz di Wina. Ia menyelidiki radiasi energi tinggi dari angkasa luar dengan alat elektroskop melalui penerbangan balon. Terbukti radiasi bertambah sesuai dengan ketinggian balon. Riset angkasa tersebut mengantarkan Hess menemukan sinar kosmik (cosmic ray) (1912). Pada tahun 1936, mendapatkan hadiah nobel bersama C.D. Anderson. Hess untuk penemuan sinar dalam kosmos dan Anderson untuk penemuan positron. Kini terbukti bahwa sinar kosmik terdiri dari positron, proton, netron, electron, foton, dan meson.
Tim astronom internasional berhasil mengungkap misteri yang telah membingungkan para ilmuwan selama 100 tahun, yakni tentang sumber sinar kosmis. Mereka punya bukti kuat.
Sejak ditemukan pertama kali oleh ilmuwan Austria Victor F. Hess (1883-1964) pada 1912, sinar kosmis atau partikel-partikel bermuatan yang mencapai bumi itu hanya diketahui berasal dari luar angkasa antarbintang. 

Hess yang mendapat Hadiah Nobel Bidang Fisika 1936 untuk keberhasilannya merekam keberadaan sinar itu dengan elektrometer yang diterbangkannya dengan balon udara. Tapi ia tak berhasil memastikan dari mana pastinya sinar itu bersumber. Selama 100 tahun, para ilmuwan berusaha mengungkap sumber sinar kosmis ini. Mereka menduga, sinar kosmis berasal dari supernova atau ledakan besar dari sebuah bintang yang telah tua. Sayangnya, tak ada bukti kuat yang mendukung dugaan ini.
Namun, misteri itu ada kemungkinan sudah dapat dipecahkan oleh tim ilmuwan internasional dari delapan negara: Jerman, Inggris, Armenia, Prancis, Irlandia, Namibia, Afrika Selatan, dan Republik Ceko, yang dipimpin oleh David Berge, ahli astrofisika dari Max Planck Institute di Heidelberg, Jerman. Menurut Paula Chadwick dari University of Durham, Inggris, yang menjadi anggota tim, mereka telah berhasil mengambil sebuah gambar dari sisa-sisa supernova yang terjadi sekitar seribu tahun silam. Dengan menggunakan sinar-sinar gamma, para astronom dapat melihat gelombang kejut dari supernova yang bertindak seperti sebuah akselerator partikel raksasa di ruang angkasa.
Gambar ini benar-benar sebuah langkah besar ke depan bagi astronomi sinar gamma dan sisa-sisa supernova merupakan sebuah obyek yang mempesona," kata Chardwick kepada Space.com. Tim astronom ini mengumumkan temuan mereka di jurnal Nature edisi pekan ini yang terbit 4 November kemarin.
"Jika Anda memiliki mata sinar gamma dan berada di belahan bumi selatan, Anda dapat melihat sebuah cincin besar yang bersinar sangat terang di langit setiap malam," Chadwick menambahkan. 

Sinar-sinar gamma merupakan bentuk paling kuat dari radiasi yang diketahui. Secara kasar kekuatannya hampir semiliar kali lebih berenergi ketimbang sinar X yang dapat dihasilkan mesin sinar X di rumah sakit. Karena ia dapat menembus segala benda, sangat sulit untuk menangkap dan membuat fotonya seperti yang dapat dilakukan pada sinar-sinar tampak dan bentuk radiasi lain.
Namun, sinar-sinar gamma yang berasal dari obyek di luar angkasa 
dapat dihentikan oleh atmosfer. Ketika ini terjadi akan dihasilkan sebuah kilasan redup berwarna biru yang hanya bertahan selama beberapa per semiliar detik. Efek ini dinamakan Radiasi Cherenkov yang ditemukan oleh fisikawan Uni Soviet peraih Hadiah Nobel Bidang Fisika 1958, P.A Cherenkov (1904-1990) pada 1934.
Dengan efek Radiasi Cherenkov inilah para astronom membuat citra sinar gamma baru. Untuk membuat gambar itu, para astronom memakai sistem stereoskopis energi tinggi (HESS), yakni rangkaian empat teleskop yang berada di Namibia, Afrika Barat Daya. Penelitian internasional ini didanai oleh Particle Physics and Astronomy Research Council (PPARC).
Menurut Berge, "Karena kerapatan energi dalam sinar-sinar kosmis sangat besar, mereka memainkan peran penting dalam perkembangan galaksi kita." 

a.    Riwayat Hidup
Victor franz Hess lahir pada 24 Juni 1883 di kerajaan Waldstein, dekat Peggau di Steirmark, Austria. Ayahnya Vinzens Hess seorang rimbawan di pelayanan Price Ottingen-Wallerstein dan ibunya sebagai Serafine Edle von Grossbauer-Waldstatt.
Dia menamatkan seluruh pendidikannya di Graz: Cymnasium (1893-1901), dan kemudian Universitas Graz (1901-1905), dimana dia mengambil gelar doctor pada 1910.
Dia bekerja untuk jangka pendek pada Institut Physical di Vienna, dimana professor Von Schweidler mengajukan dia pada penelitian baru di bidang radioaktif. Sejak 1910-1920, dia menjadi asisten di bawah Stephan Meyer pada Institut penelitian radium di akademi sains Viennese. Pada tahun 1919, dia mendapatkan pengkargaan Lieben untuk penemuannya tentang "radiasi-ultra" (radiasi kosmik), dan setahun kemudian menjadi professor luar biasa pada fisika eksperimen di Universitas Graz.
Dari tahun 1921 sampai 1923, Hess mengambil cuti kehadiran, dan bekerja di Amerika Serikat, dimana dia mengambil posisi sebagai direktur pada loboratorium penelitian (didirikan sendiri) U.S. Laboratorium Corporation di Orange (New Jersey), dan sebagai konsultan fisikawan untuk U.S. departemen dalam negeri (Bureau of Mines), Washington D.C.
Hess telah menetap menjadi warga negara Amerika sejak 1944, dan tinggal di New York. Victori F. Hess meninggal pada 17 Desember 1964.

b.    Inti Penemuan
Saat ini, Victor F. Hess adalah pengetahuan terbaik untuk penemuannya tentangt sinar cosmic pada tahun 1911. orisinil, bagaimanapun ini adalah sungguh-sungguh ketidak-tentuan tentang kepastian alam tenang radiasi, di telah mendeteksi. Ini berlangsung sampai tahun 1936, ketika penelitian lebih lanjut oleh Hess dan lainnya (misalnya; Robert Milikan yang menyumbang ucapan sinar kosmik) telah menetapkan sebuah radiasi asli di luar bumi, yang Hess kemudian mendapat penghargaan Nobel di bidang fisika. Sinar kosmik lainnya dipelajari oleh Hess meliputi pengaruh secara biologi, variasi musim mereka, dan pengaruh penyebaran magnetic pada intensitas mereka. Bagaimanapun juga, untuk memperbanyak karirnya, Hess belajar pengobatan menggunakan radium dan alam dan diagnosis racun radium.

Sebuah konstribusi untuk banyak jurnal dan kumpulan sains di Eropa dan Amerika Serikat, Hess juga telah menulis beberapa buku, banyak diantaranya yang telah diterjemahkan dari bahasa aslinya Jerman. Yang termasuk buku-bukunya adalah:
1.    Luftelektrizitaet (Atmospheric Electricity), Braunschweig, 1928, ditulis bersama H. Benndorf
2.    The Electrical Conductivity of the4 Atmosphere, Akademie, 1934
3.    Weltstrahlung und ihre biologische Wirkung, Fuessli, 1940, ditulis bersama Jakob Eugster dan diterbitkan pada edisi revisi sebagai; Cosmic radiation and its biological effects, diterbitkan oleh Fordham University Press, 1949.

Pada tahun 1947 terdapat persoalan pada jurnal tertang roentgenology dan terapi radium Amerika, Hess dan William T. McNiff dilaporkan bahwa mereka telah menyusun metode penggabungan sinar gamma dengan yang mereka dapat menemukan beberapa menit sebuah radium pada tubuh manusia. Prosedur baru ini dibuat untuk memungkinkan menemukan racun radium sebelum ini menjangkau tingkat kritis. Pada tahun 1948 Hess mengunjungi Eropa dan menjadi professor tamu di Universitas Innsbruck.

Dua tahun kemudian, dengan permohonan walikota William O'Dwyer New York, hess bergabung dengan lima fisikawan untuk memeriksa kemungkinan pembuatan hujan buatan di negara New York, yang saat itu telah terjadi penderitaan hebat karena kemarau. Penelitian lainnya dengan yang ia terlibat di dalamnya pada tahun 1950 pada angkatan udara amerika Serikat, belajar menentukan efek uji bom atom di terminal jatuhan radioaktif. Akhir tahun 1955, hasil menyatakan bahwa perbedaan antara radiasi alami dan buatan serta menemukan bahwa sejak tes itu telah terjadi bekas radiasi buatan di atmosfer.

Referensi :

Halim, Nasim., Buku Pintar; Siapa sih penemu benda-benda penting?, Jakarta: Puspa Swara, 2002.
http://www.nobel.se/physics/index.html
http://nobelprice.org/index.html
http://nobelprice.org./physics/laurcates/1936/hess-bio.html
http://www.mpi-hd.npg.de/hfm/HESS/public/HessArticle.pdf
http://physik.uibk.ac.it/hephy/Hess/Homepage/
http://www.ans.org/
http://www.aboutnuclear.org/
http://cgi.ebay.com
http://cdc.eng.ui.ac.id/article/author/view/249